Jangan Sepelekan! Inilah Dampak Buruk Mengintai di Balik Diabetes Melitus

Diabetes Melitus, penyakit kronis yang ditandai dengan kadar gula darah tinggi, seringkali dianggap sepele pada awalnya. Namun, jangan biarkan anggapan ini menyesatkan Anda. Tanpa pengelolaan yang tepat, diabetes dapat menimbulkan serangkaian dampak buruk yang signifikan bagi kesehatan dan kualitas hidup. Kerusakan yang ditimbulkan bersifat progresif dan dapat menyerang berbagai organ vital dalam tubuh. Mari kita telaah lebih lanjut mengenai dampak buruk yang mengintai di balik penyakit yang sering disebut “ibu dari segala penyakit” ini.

Kerusakan Pembuluh Darah: Jantung, Otak, dan Kaki Terancam

Salah satu dampak buruk utama diabetes adalah kerusakan pada pembuluh darah, baik pembuluh darah besar (makrovaskular) maupun pembuluh darah kecil (mikrovaskular). Kerusakan makrovaskular meningkatkan risiko terjadinya aterosklerosis, yaitu penyempitan dan pengerasan arteri. Kondisi ini secara signifikan meningkatkan risiko serangan jantung, stroke, dan penyakit arteri perifer, yang dapat menyebabkan nyeri kaki saat berjalan hingga risiko amputasi.

Kerusakan mikrovaskular berdampak pada pembuluh darah kecil di mata (retinopati diabetik), ginjal (nefropati diabetik), dan saraf (neuropati diabetik). Retinopati diabetik dapat menyebabkan gangguan penglihatan hingga kebutaan permanen. Nefropati diabetik secara bertahap menurunkan fungsi ginjal dan dapat berujung pada gagal ginjal stadium akhir yang memerlukan cuci darah atau transplantasi. Neuropati diabetik dapat menyebabkan nyeri, kesemutan, mati rasa, dan kelemahan pada berbagai bagian tubuh, terutama kaki dan tangan, serta mengganggu fungsi organ internal seperti sistem pencernaan.

Gangguan Fungsi Organ Vital: Mata, Ginjal, dan Saraf Merana

Dampak buruk diabetes tidak hanya terbatas pada pembuluh darah. Kadar gula darah tinggi secara langsung dapat merusak fungsi organ-organ vital. Mata menjadi rentan terhadap katarak dan glaukoma selain retinopati. Ginjal kehilangan kemampuan menyaring limbah secara efektif. Saraf mengalami kerusakan yang mengganggu transmisi sinyal, menyebabkan berbagai masalah sensorik dan motorik.

Peningkatan Risiko Infeksi: Sistem Kekebalan Tubuh Melemah

Diabetes juga dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh, membuat penderitanya lebih rentan terhadap berbagai infeksi bakteri dan jamur. Infeksi pada penderita diabetes seringkali lebih parah, lebih sulit diobati, dan memerlukan waktu penyembuhan yang lebih lama. Beberapa jenis infeksi yang sering terjadi pada penderita diabetes antara lain infeksi saluran kemih, infeksi kulit, dan infeksi paru-paru.