Mendukung Pemulihan: Pentingnya Nutrisi Enteral/Parenteral dalam Pasien Kritis

Dalam penanganan pasien yang sakit kritis, prioritas utama setelah menstabilkan kondisi vital adalah memastikan bahwa mereka mendapatkan dukungan nutrisi yang memadai. Tubuh pasien yang sedang melawan penyakit atau cedera parah memerlukan energi dan nutrisi ekstra untuk mendukung fungsi organ, perbaikan jaringan, dan respons imun. Oleh karena itu, nutrisi enteral/parenteral menjadi komponen krusial dalam perawatan kritis untuk mencegah malnutrisi dan mempercepat proses penyembuhan.

Mengapa Nutrisi Penting bagi Pasien Kritis? Pasien kritis berada dalam kondisi hipermetabolik, artinya kebutuhan energi dan protein mereka meningkat secara drastis. Tanpa asupan nutrisi yang cukup, tubuh akan mulai memecah cadangan protein dari otot dan organ lain, yang dapat menyebabkan:

  • Penurunan massa otot dan kelemahan.
  • Penurunan fungsi organ.
  • Penurunan fungsi kekebalan tubuh, meningkatkan risiko infeksi.
  • Keterlambatan penyembuhan luka dan pemulihan.
  • Peningkatan angka mortalitas.

Nutrisi Enteral (Jika Memungkinkan Secara Enteral) Prinsip utama dalam pemberian nutrisi pada pasien kritis adalah “jika usus berfungsi, gunakan usus”. Nutrisi enteral adalah metode pemberian nutrisi melalui saluran pencernaan, biasanya melalui selang yang dimasukkan ke lambung (nasogastric tube/NGT) atau usus halus (nasojejunal tube/NJT). Keuntungan nutrisi enteral sangat banyak:

  • Lebih fisiologis dan aman dibandingkan parenteral.
  • Mempertahankan integritas mukosa usus, mengurangi risiko translokasi bakteri (bakteri berpindah dari usus ke aliran darah).
  • Mengurangi risiko infeksi.
  • Lebih murah.

Oleh karena itu, mulai dukungan nutrisi sesegera mungkin (jika memungkinkan secara enteral) adalah rekomendasi utama. Idealnya, nutrisi enteral harus dimulai dalam 24-48 jam setelah pasien stabil, kecuali ada kontraindikasi mutlak.

Nutrisi Parenteral Pada pasien yang saluran pencernaannya tidak dapat digunakan atau tidak berfungsi dengan baik (misalnya, ileus berat, syok yang tidak terkontrol, atau perdarahan gastrointestinal aktif), nutrisi parenteral menjadi pilihan. Nutrisi parenteral adalah pemberian nutrisi secara intravena, langsung ke aliran darah, melewati saluran pencernaan. Meskipun efektif, nutrisi parenteral memiliki risiko komplikasi yang lebih tinggi, seperti infeksi terkait kateter, gangguan elektrolit, dan masalah metabolik, sehingga penggunaannya harus dipertimbangkan dengan hati-hati. Dengan strategi manajemen nutrisi enteral/parenteral yang tepat, tim medis dapat memastikan bahwa pasien kritis menerima energi dan nutrisi yang dibutuhkan untuk melawan penyakit, pulih dari cedera, dan kembali ke kondisi kesehatan yang optimal. Ini adalah komponen esensial dari perawatan komprehensif yang berpusat pada pemulihan pasien.