Banyak dari kita memiliki asumsi makanan tertentu yang mungkin tidak sepenuhnya benar dan justru menghambat upaya untuk memperbaiki gizi. Memahami gizi yang sebenarnya dan menantang asumsi makanan yang keliru adalah langkah penting menuju tubuh yang lebih sehat dan berkualitas hidup yang lebih baik. Artikel ini akan membahas pentingnya memperbaiki gizi dengan mengoreksi asumsi makanan yang umum.
Salah satu asumsi makanan yang sering keliru adalah bahwa semua lemak itu buruk. Faktanya, lemak sehat seperti lemak tak jenuh tunggal dan tak jenuh ganda (ditemukan dalam alpukat, minyak zaitun, kacang-kacangan, dan ikan berlemak) justru penting untuk kesehatan jantung, fungsi otak, dan penyerapan vitamin. Memperbaiki gizi berarti membedakan antara lemak sehat dan lemak tidak sehat (lemak jenuh dan trans) serta mengonsumsinya dalam proporsi yang tepat.
Asumsi makanan lain yang perlu diluruskan adalah bahwa semua karbohidrat menyebabkan kenaikan berat badan. Karbohidrat kompleks seperti biji-bijian utuh, buah-buahan, dan sayuran adalah sumber energi utama bagi tubuh dan kaya akan serat serta nutrisi penting lainnya. Memperbaiki gizi melibatkan pemilihan jenis karbohidrat yang tepat dan mengontrol porsinya, bukan menghindarinya sepenuhnya.
Banyak orang juga memiliki asumsi makanan bahwa produk “rendah lemak” atau “bebas gula” selalu merupakan pilihan yang lebih sehat. Seringkali, produk-produk ini mengandung tambahan gula, garam, atau bahan kimia lainnya untuk meningkatkan rasa. Memperbaiki gizi berarti membaca label makanan dengan cermat dan fokus pada makanan utuh dan tidak diproses.
Penting juga untuk menantang asumsi makanan yang berkaitan dengan porsi. Kita seringkali terbiasa dengan porsi makan yang terlalu besar, terutama saat makan di luar. Memperbaiki gizi melibatkan kesadaran akan ukuran porsi yang tepat dan belajar untuk mendengarkan sinyal kenyang dari tubuh.
Selain itu, asumsi makanan tentang waktu makan juga perlu dievaluasi. Melewatkan sarapan dengan asumsi dapat mengurangi kalori seringkali justru berujung pada makan berlebihan di kemudian hari. Memperbaiki gizi melibatkan makan secara teratur dan tidak melewatkan waktu makan penting teratur