Psoriasis: Penyakit Autoimun yang Bukan Sekadar Masalah Kulit

Psoriasis seringkali hanya dianggap sebagai Masalah Kulit biasa karena manifestasinya yang terlihat di permukaan. Namun, pemahaman yang lebih mendalam mengungkapkan bahwa psoriasis adalah penyakit autoimun kompleks yang lebih dari sekadar Masalah Kulit; ia memiliki dampak sistemik pada tubuh dan kualitas hidup penderitanya.

Psoriasis adalah kondisi kronis di mana sistem kekebalan tubuh secara keliru menyerang sel-sel kulit yang sehat, menyebabkan percepatan pertumbuhan sel kulit. Alih-alih siklus pergantian sel kulit yang normalnya sekitar sebulan, pada penderita psoriasis, proses ini terjadi dalam hitungan hari. Akibatnya, sel-sel kulit menumpuk dengan cepat di permukaan, membentuk bercak merah tebal yang ditutupi sisik perak. Bercak ini bisa muncul di mana saja, paling sering di siku, lutut, kulit kepala, dan punggung bagian bawah. Meskipun tampilannya adalah Masalah Kulit, akarnya adalah gangguan sistem imun.

Lebih dari sekadar penampilan, psoriasis juga berhubungan dengan berbagai kondisi kesehatan lain. Penderita psoriasis memiliki risiko lebih tinggi mengembangkan psoriatic arthritis, yaitu peradangan sendi yang dapat menyebabkan nyeri, kekakuan, dan kerusakan sendi. Selain itu, mereka juga lebih rentan terhadap kondisi seperti penyakit kardiovaskular, diabetes tipe 2, sindrom metabolik, penyakit radang usus, dan depresi. Ini menunjukkan bahwa psoriasis bukanlah isolasi Masalah Kulit, melainkan indikator adanya proses inflamasi sistemik dalam tubuh.

Sebagai contoh, pada hari Selasa, 10 Juni 2025, sebuah simposium nasional tentang penyakit autoimun yang diselenggarakan oleh Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (PERDOSKI) di Jakarta, membahas hubungan psoriasis dengan komorbiditasnya. Dr. Andika Pratama, Sp.KK., seorang ahli dermatologi terkemuka, menyatakan, “Penting bagi pasien psoriasis untuk tidak hanya fokus pada Masalah Kulit mereka, tetapi juga menjalani pemeriksaan rutin untuk mengidentifikasi dan mengelola risiko komorbiditas yang lebih serius.” Beliau menambahkan bahwa penanganan psoriasis harus melibatkan pendekatan holistik.

Penanganan psoriasis memerlukan strategi jangka panjang yang disesuaikan dengan tingkat keparahan dan kondisi kesehatan pasien secara keseluruhan. Pilihan pengobatan bervariasi dari krim topikal, fototerapi (terapi cahaya), obat oral, hingga terapi biologis yang menargetkan sistem imun. Mengelola stres, menjaga pola makan sehat, dan menghindari pemicu juga merupakan bagian penting dari manajemen kondisi ini. Dengan pemahaman yang komprehensif, penderita psoriasis dapat mengelola kondisinya dengan lebih baik dan meningkatkan kualitas hidup mereka secara signifikan.