Resiko Keseringan Begadang Pemicu Penyakit Serius

Kebiasaan begadang atau kurang tidur bukan lagi hal yang dianggap sepele. Pola tidur yang tidak teratur dan seringkali kurang dari 7-8 jam sehari telah terbukti menjadi pemicu penyakit serius yang dapat mengancam kesehatan jangka panjang. Meskipun terkadang dianggap sebagai gaya hidup modern yang tak terhindarkan, mengabaikan kebutuhan tidur yang cukup dapat membawa dampak buruk bagi berbagai sistem dalam tubuh dan meningkatkan risiko terkena berbagai macam penyakit.

Salah satu risiko utama keseringan begadang sebagai pemicu penyakit serius adalah melemahnya sistem kekebalan tubuh. Saat tidur, tubuh memproduksi sitokin, yaitu protein yang membantu melawan peradangan dan infeksi. Kurang tidur mengganggu produksi sitokin, sehingga tubuh menjadi lebih rentan terhadap serangan virus dan bakteri. Sebuah studi yang dipublikasikan dalam jurnal Sleep pada tanggal 10 Januari 2023, meneliti pola tidur 150 relawan dan menemukan bahwa mereka yang tidur kurang dari 6 jam per malam memiliki risiko dua kali lipat lebih tinggi untuk terserang flu biasa dibandingkan mereka yang tidur 7-8 jam.

Selain itu, begadang juga menjadi pemicu penyakit kardiovaskular. Kurang tidur dapat meningkatkan tekanan darah, kadar kolesterol jahat (LDL), dan peradangan dalam tubuh, yang semuanya merupakan faktor risiko utama penyakit jantung dan stroke. Sebuah laporan dari American Heart Association pada bulan Februari 2024 menyoroti bahwa orang dewasa yang tidur kurang dari 7 jam per malam secara konsisten memiliki risiko 12% lebih tinggi terkena penyakit kardiovaskular dibandingkan mereka yang tidur cukup.

Lebih lanjut, kebiasaan begadang juga dapat menjadi pemicu penyakit metabolik seperti diabetes tipe 2. Kurang tidur mengganggu kemampuan tubuh dalam mengatur kadar gula darah dan meningkatkan resistensi insulin. Sebuah penelitian jangka panjang yang melibatkan lebih dari 10.000 orang dewasa dan dipublikasikan dalam jurnal Diabetes Care pada tanggal 25 Juli 2024, menunjukkan bahwa mereka yang tidur kurang dari 6 jam per malam memiliki risiko 30% lebih tinggi untuk mengembangkan diabetes tipe 2 dibandingkan mereka yang tidur 7-8 jam.

Tidak hanya penyakit fisik, begadang juga dapat menjadi pemicu penyakit mental. Kurang tidur kronis dapat meningkatkan risiko terjadinya depresi, kecemasan, dan gangguan mood lainnya. Otak membutuhkan waktu tidur yang cukup untuk memproses emosi dan memulihkan diri. Ketika waktu tidur berkurang, fungsi kognitif juga terganggu, termasuk konsentrasi, memori, dan kemampuan pengambilan keputusan. Oleh karena itu, menjaga pola tidur yang sehat dan cukup sangat penting untuk kesehatan fisik dan mental secara keseluruhan.