Stroke pada Lansia: Kenali Gejala Dini & Cara Pencegahannya

Stroke pada lansia merupakan masalah kesehatan serius yang membutuhkan perhatian khusus. Seiring bertambahnya usia, risiko terjadinya stroke meningkat secara signifikan. Kondisi ini dapat menyebabkan kerusakan otak permanen, mengakibatkan disabilitas fisik dan kognitif yang parah. Mengenali gejala dini dan memahami cara pencegahannya adalah kunci untuk meminimalkan risiko dan dampaknya.

Stroke terjadi ketika aliran darah ke bagian otak terganggu, baik karena sumbatan (stroke iskemik) atau pecahnya pembuluh darah (stroke hemoragik). Tanpa pasokan oksigen, sel-sel otak mulai mati. Stroke pada lansia seringkali diperparah oleh kondisi kesehatan lain seperti hipertensi atau diabetes.

Mengenali gejala dini stroke sangat krusial. Gunakan akronim FAST: Face drooping (wajah melorot), Arm weakness (kelemahan lengan), Speech difficulty (kesulitan bicara), Time to call emergency (waktu untuk memanggil darurat). Jika salah satu gejala ini muncul, segera cari bantuan medis.

Pencegahan stroke pada lansia dimulai dengan mengelola faktor risiko. Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah penyebab utama. Kontrol tekanan darah secara teratur melalui obat-obatan, diet rendah garam, dan gaya hidup sehat sangat penting untuk menghindari komplikasi ini.

Diabetes Mellitus juga meningkatkan risiko stroke. Lansia dengan diabetes harus menjaga kadar gula darah tetap terkontrol melalui diet, olahraga, dan obat-obatan sesuai anjuran dokter. Pengelolaan yang buruk dapat merusak pembuluh darah dan memicu stroke pada lansia.

Gaya hidup sehat adalah fondasi pencegahan. Konsumsi makanan kaya buah, sayur, dan biji-bijian, serta batasi lemak jenuh dan kolesterol. Olahraga teratur, seperti jalan kaki ringan atau berenang, dapat meningkatkan kesehatan kardiovaskular dan mengurangi risiko.

Berhenti merokok dan membatasi konsumsi alkohol adalah langkah penting lainnya. Merokok merusak pembuluh darah dan meningkatkan risiko pembekuan, sementara alkohol berlebihan dapat menaikkan tekanan darah. Eliminasi kebiasaan ini demi kesehatan otak Anda.

Pemeriksaan kesehatan rutin dan konsultasi dengan dokter sangat dianjurkan. Dokter dapat memantau faktor risiko, memberikan resep obat yang sesuai, dan menyarankan perubahan gaya hidup yang diperlukan. Deteksi dini dan intervensi tepat waktu adalah kunci untuk mencegah stroke pada lansia.